PSEUDO-BATTLE OF MEMORY: DUA MEMORI KOLEKTIF PANGERAN SAMUDRO DI GUNUNG KEMUKUS

Authors

  • Muhammad Anggie Farizqi Prasadana UGM, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52829/pw.10

Keywords:

History

Abstract

Objek wisata Gunung Kemukus sesungguhnya mengandung dua memori kolektif tentang Pangeran Samudro. Kendati demikian, keduanya tidak dapat berjalan bersama, tetapi justru saling bertarung dan mengalahkan satu sama lain, sehingga hanya satu memori yang menjadi pemenang dan berkembang luas. Permasalahan penelitian ini adalah mengungkapkan awal mula terciptanya kedua ingatan tentang Pangeran Samudro. Selain itu menjelaskan mengapa dalam perkembangan selanjutnya salah satu dari keduanya mendominasi yang lain, serta mengapa pertarungan di antara keduanya disebut sebagai pertempuran memori yang semu.____________________________________________________________Mount Kemukus tourism object has two collective memories about Prince Samudro. However, the two memories fight and defeat each other. This study aims to find out how those two memories battle. This study used qualitative methods and qualitative descriptive analysis. The results showed that initially there was only one collective memory of Prince Samudro who was passed down from generation to generation in Mount Kemukus. Since Mount Kemukus is increasingly crowded with residential settlements, a second memory emerges which on the basis of economic interests seeks to defeat the memory that had already existed. In the next development, the second memory is actually developing because of offering a pilgrimage procession on Prince Samudro’s grave, which is easier in the form of sexual intercourse. The first memory does not remain silent and attempts to subdue the second memory. However, the first memory battle against the second memory was only half-hearted.

References

Budiawan (ed). (2015).Sejarah dan Memori: Titik Simpang dan Titik Temu. Yogyakarta: Ombak, 2015.

Dinas Pariwisata Pemkab Sragen. Tanpa tahun. Objek Wisata Ziarah Makam Pangeran Samudro di Gunung Kemukus. Sragen: Dinas Pariwisata Pemkab Sragen.

Lewis, Bernard. (2009). Sejarah: Diingat, Ditemukan Kembali, Ditemu-ciptakan. Yogyakarta: Ombak.

Sumiarni, M.G. Endang &Wadhana, Arief Wisnu &Abrar, Ana Nadhya. (1999).Seks dan Ritual di Gunung Kemukus. Yogyakarta: Ford Foundation dan Pusat Penelitian Kependudukan UGM.

Amy Ziniak. “Welcome to Sex Mountain: The Remote Indonesian Religious Site where Married Men, Housewives and Politicians go to Have Sex with Strangers to Bring Themselves Good Fortune”, http://www.dailymail.co.uk/news/article-2838843/Welcome-Sex-Mountain-remote-religious-site-people-sex-strangers-bring-good-fortune.html. Diakses 20 Desember 2016 pukul 21.30.

Pemkab Sragen. “Gunung Kemukus”, http://www.sragenkab.go.id/statis-103-gunungkemukus.html. Diakses 19 Desember 2016 pukul 20.00.

BPS Kabupaten Sragen. “Jumlah Pengunjung dan Pendapatan Obyek Pariwisata Gunung Kemukus 2014”, https://sragenkab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/142. “Jumlah Pengunjung dan Pendapatan Obyek Pariwisata Musium Sangiran 2014”, https://sragenkab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/146. Kedua situs tersebut diakses 20 Desember 2916 pukul 22.00.

Published

05-01-2019

Issue

Section

Articles

Citation Check

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.