Abstract
Pembangunan bangsa (nation building) merupakan salah satu isu utama politik nasional Indonesia setelah kemerdekaan, karena “bangsa Indonesia” bukanlah sebuah satuan sosial yang telah hadir di kawasan kepulauan Nusantara sejak zaman purbakala. Bangsa dan negara Indonesia adalah dua satuan sosial-politik-budaya yang baru muncul di abad yang lalu, dan usianya belum lagi mencapai satu abad. Di abad 21 ini -dalam usianya yangmendekati tiga perempat abad- tarikan sosial-politik yang mengarah pada konflik nasional bukannya melemah, tapi seringkali menguat ketika mendekati masa pemilihan presiden dan wakil presiden, kepala daerah atau para wakil rakyat yang baru. Tidaklah mengherankan jika fenomena pembangunan bangsa tetap merupakan fenomena sosial yang masih sangat perlu diteliti dan dipahami prosesnya dengan baik di Indonesia. Topik ini merupakan salah satu topik utama ilmu-ilmu sosial Indonesia di tahun 1960an hingga tahun 1990an.Salah seorang ilmuwan sosial Indonesia yang menaruh perhatian terhadap masalah tersebut adalah almarhum Harsja W. Bachtiar, seorang guru besar sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Indonesia. Beliau menulis disertasi tentang topik tersebut untuk mencapai gelar doktornya di tahun 1973, di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Meskipun sudah hampir 50 tahun, namun hasil kajian ini belum banyak dikenal para ilmuwan sosial-politik di Indonesia. Sangat jarang ia dikutip atau dirujuk oleh mereka yang meneliti masalah integrasi nasional di Indonesia. Mungkin karena ia masih berupa disertasidalam bahasa Inggris, dan belum terbit menjadi buku dalam bahasa Indonesia. Tulisan ini memaparkan pembahasan Harsja W. Bachtiar mengenai proses “pembangunan bangsa”-lebih tepatnya proses kemunculan, kelahiran sebuah bangsa baru-, bangsa Indonesia dalam disertasi tersebut.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.